Skip to main content

[Opini] Inilah Perbedaan Antara Jamanku, Jamanmu dan Jaman Kita

Alam dunia yang panah ini, semakin hari semakin tua, hanya sedikit orang saja yang mampu menyadari akan betapa tua-nya dunia ini. Beberapa orang setuju saat kondisi dunia yang tua ini digantikan dengan penyebut zaman. Dalam tatanan ilmu kebahasaan zaman memiliki arti 

  1. n jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu; masa: -- kekuasaan Nazi di Jerman
  2. n ki kala; waktu: akhir -- penghabisan masa kehidupan kita-- sudah tua peristiwa yang aneh-aneh banyak terjadiketinggalan -- sudah tidak sesuai lagi dengan keadaansampai akhir -- selama-lamanyasudah dimakan --tidak cocok dengan kemauan -- tidak cocok dengan keadaan zaman sekarang

Dalam hal ini saya mengasumsikan bahwa zaman adalah waktu. Dan waktu yang dimaksud disini adalah masa yang ditempuh dari waktu yang terlewati sampai detik ini. Dalam sepersekian detik waktu berjalan perubahan semakin nyata. Ide – ide manusia yang kian hari yang dimutakhirkan oleh pendidikan baik pendidikan digital ataupun pendidikan manual, semakin menambah beban alam dunia yang semakin tua ini. Berhubungan dengan zaman yang akan kita bahas, berikut ada yang sangat urgent untuk dibahas yaitu tentang sikap, prilaku dan tatakrama diantara zamanku, zamanmu dan zaman kita.


#Pengertian
Zamanku adalah masa yang dilalui oleh penulis dan semua pembaca yang usianya hampir sama dengan penulis, berapa usia penulis saat ini? Penulis lahir ditahun 1988, maka jika ada pembaca yang memiliki tahun kelahiran dengan penulis, mungkin zaman penulis sama dengan zaman pembaca. Zamanmu adalah masa yang dilalui oleh pembaca yang tahun kelahirannya bisa diatas penulis atau dibawah penulis, jika dibawah penulis artinya pembaca ini memiliki usia lebih tua dari penulis, jika diatas penulis maka pembaca ini memiliki usia lebih muda dari penulis. Zaman Kita adalah masa yang sama – sama kita lalui bersama baik yang lebih tua dari penulis atau penulis sendiri atau yang lebih muda dari penulis. 

#Sikap, Prilaku dan Tatakrama pada Zamanku
Mungkin hanya segelintir orang yang mendapatkan pendidikan karakter seumur hidup dari keluarganya yang mendapatkan pendidikan sikap, prilaku dan tatakrama dalam lingkungan keluarga. Pada zaman ini orang tua mengarahkan kepada anak, mematahkan keinginan anak yang diluar nalar, tidak mengizinkan anaknya telat waktu pulang sekolah, tidak mengizinkan anaknya pergi bersama orang – orang yang lebih tua dari anaknya, dan pada zaman ini orang tua selalu mengawasi gerak – gerik anaknya, serta pada zaman ini dimana orang tua yang mengatur anak dan anak wajib patuh pada perintah orang tuanya. Penanaman Sikap peduli, gotong royong, tenggang rasa, simpatik semuanya diajarkan sebelum tidur, harapan dan keinginan terhadap anaknya selalu disampaikan saat orang tuanya marah, jika anaknya pulang menangis maka tidak bela dan malah diberi tambahan hukuman, apabila anaknya melakukan hal – hal diluar nalar maka anaknya akan dihukum dengan caranya. Prilaku anak akan mencerminkan kepribadian orang tua, maka pada zamanku anak tidak diperkenankan memiliki sikap tidak disiplin, tidak diperkenankan bermalas – malasan, dan apabila melanggar maka anak harus siap dengan konsekuensi yang telah diterapkan pada keluarganya. Tatakrama adalah hal yang wajib diajarkan oleh orang tua terhadap anakknya, dalam hal ini yang akan lebih mengena mengajarkannya adalah seorang ibu. Ucapannya yang sejuk akan cepat meresep pada diri anak, ucapan yang meresap adalah ucapan yang didorong dengan rasa kasih sayang terhadap anak. Pada titik pembelajaran tatakrama inilah yang akan menentukan nilai terhadap anaknya. Apabila pembelajaran orang tuanya dipraktekan dalam berkehidupan sehari – hari maka orang tua akan bangga memiliki anak yang memiliki sikap, prilaku dan tatakrama yang baik. Lalu seperti apa contoh tatakrama yang didapat penulis pada zamanku? Pendidikan tatakrama yang didapat dari sang ibu penulis adalah sebagai berikut: 
  1. Ucapkan bismillah saat hendak memulai sesuatu;
  2. Dahulukan kaki kanan apabila hendak bepergian termasuk menuntut ilmu dan mencari nafkah;
  3. Dilarang keras makan dan minum sambil berdiri (apabila tanpa sadar melakukannya, jika tidak sandal, maka apa saja yang bisa dilemparkan akan dilemparkan oleh seorang ayah kepada anaknya – pengalaman pribadi penulis);
  4. Dilarang keras kencing berdiri (jika dilakukan maka hukuman yang sama di point nomor 3 akan diberlakukan);
  5. Dilarang keras nyanyi di kamar mandi, jika dilakukan maka pintu kamar mandi di lempar dengan benda yang bisa dilemparkan, atau selebihnya dengan tangan dipukul dengan keras pintu kamar mandi;
  6. Tidak diperkenankan berbicara dengan tamu yang datang untuk orang tua, kecuali menanyakan perihal kedatangannya ingin bertemu dengan siapa; 
  7. Tidak diperkenankan duduk bersama orang tua dan mendengarkan obrolan orang tua dengan teman atau tamunya, jika dilakukan maka mata orang tua penuh dengan tatapan tajam yang artinya setelah tamu itu pulang anaknya akan kena omel;
  8. Tidak diperkenankan tertawa sampai terbahak – bahak, jika tanpa sadar melakukannya tatapan tajam mata ayah langsung mengarah;
  9. Tidak diperkenankan bermain di rumah tetangga pada waktu – waktu tertentu seperti waktu sarapan, makan siang dan di waktu shalat;
  10. Wajib patuh terhadap apa yang diamanatkan, jika lupa akan perintah atau segala hal yang berhubungan dengan amanahnya maka diancam dengan hukuman tidak diberi jatah makan;
  11. Memukul apabila anak memiliki keinginan diluar batas orang tuanya, seperti ingin memiliki mainan baru yang harganya selangit; dan
  12. Masih banyak lagi yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu.
#Sikap prilaku dan tatakrama pada Zamanmu
Bagi yang tahun lahirnya dibawah saya mungkin pendidikan orang tuanya lebih keras dari apa yang saya dapatkan, karena penulis pernah mendapati berita tentang pendidikan karakter yang diberlakukan pada zaman kakak laki – laki dan perempuan penulis. 

Sedangkan bagi yang tahun lahirnya diatas saya, hanya sebagian kecil orang yang memberikan pendidikan karakter terhadap anaknya, karena kebanyakan orang tua sekarang mudah dibodohi anaknya dengan ancaman – ancamana anaknya. Seperti, “saya akan berhenti sekolah, kalo ayah dan ibu tidak mengikuti keinginan saya.” Pada zaman yang ini penulis melihat beberapa bukti yang cukup miris, seperti ada orang tua yang menangis memohon – mohon pada anaknya untuk tidak mengusir orang tuanya dari rumahnya, bahkan ada lagi yang lebih parah, orang tuanya tidak diakuinya lantaran orang tuanya tidak pernah menuruti apa yang menjadi permintaan si anak. Naudzu Billah tsuma naudzu billah. 

#Sikap prilaku dan tatakrama pada zaman Kita
Pada zaman inilah penulis, yang lebih tua dari penulis dan yang lebih muda dari penulis berkumpul, menyaksikan umur dunia yang semakin lusuh dengan segala macam perhiasanya. Sejauh ini penulis hanya bisa menjadi penonton atas segala apa yang terjadi yang terlihat oleh kasat mata. Pendidikan karakter yang diberikan oleh orang tua pada anaknya, hilang saat anaknya keluar dari rumah, orang tua tidak lagi mampu mencegah anaknya untuk tetap di rumah, orang tua kalah dan diatur oleh anak yang seharusnya orang tualah yang mengatur anaknya. Tidak sedikit nyawa seorang anak yang hilang sia – sia saat berada di luar rumah, contoh kecil sikap dan prilaku serta tatakrama yang tidak diajarkan oleh orang tua adalah dimana anak usia belum cukup 17 tahun sudah diijinkan membawa motor, sudah dibiarkan ke luar rumah sampai larut malam, sudah dibiarkan anak belum cukup umur menginap bersama temannya yang tentunya bukan untuk kegiatan belajar atau mengaji, anak yang belum cukup 17 tahun usianya dibiarkan melewati waktu shalat dengan canda ria dan tawanya bersama teman – temannya. Sungguh tidak ada satu kehidupan yang lebih layak untuk diresapi manakala pada zaman kita (aku, kamu dan kita) ini tidak dapat dihayati dengan baik. 

Hadirnya teknologi pada masa kini, bukan lantas memberikan kemudahan dalam melaksanakan pembelajaran, dan memberikan tuntunan kepada setiap manusia yang hidup dizaman kita ini, tidak muda, tidak tua, tidak pula anak kecil, yang pada zaman ini memiliki perangkat teknologi yang mereka sendiri tidak tahu dampak positive dan negative mereka akan tetap selalu memberikan apa yang anaknya inginkan, tanpa mereka pelajari apa dampak positive dan negativenya. 

#Conclusion
Jelas perbedaan zamanku, zamanmu dan zaman kita ini tidak sama. Beruntunglah mereka yang sudah menghadap tuhannya, tidak menyaksikan kepedihan – kepedihan sesungguhnya terjadi. Pesan dan saran dari penulis mungkin tidak akan berharga dan dapat dipatuhi, karena penulis yakin, pesan dan saran dari siapapun tidak akan disimpan di hati dan dipraktekan dalam kehidupan sehari – hari, melainkan mereka akan melihat terlebih dahulu, orang yang memberikan pesan tersebut, jikapun orang tersebut hanya orang biasa sebagus apapun pesannya maka dianggapnya 0, tetapi meskin pesannya 0, jika yang menyampaikannya adalah orang yang memiliki harta melimpah, jabatan yang tinggi, pendidikan yang tinggi, maka itu akan menjadi sebuah pedoman. Karena pada zaman kita inilah yang akan lebih menentukan bukan sikap, prilaku dan tatakrama tapi apa yang dimilikinya.

Comments

Popular posts from this blog

Pelajar dan Internet

Pelajar dan Internet  Pelajar adalah salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara dimata dunia, internet adalah salah satu media informasi yang bersifat global, setiap orang dari berbagai penjuru dunia dapat mengaksesnya, seiring kemajuan Ilmu Teknologi maka semua kegiatan yang ada di real world harus disangkut pautkan dengan penggunaan IT, dan sekarang sudah dimulai dengan diperkenalkannya kepada pelajar SMP di Indonesia,

Top 10 Lagu Air Supply terbaik bagiku dari Internet

Top 10 Air supply Air supply band asal luar negeri (Australia) yang berdiri pada tahun 1975 dan selama 4 tahun mereka melakukan promosi album-albumnya kini masih sering diputar oleh sebagian orang-orang yang menyukai lagu melow termasuk para pengguna Internet yang mungkin pada hafal akan lagu-lagu dari air supply. Air Supply sudah banyak mengeluarkan album namun sayangnya pada era saya, saya hanya mampu membaca dan memahami apa yang mereka nyanyikan melalui susunan liriknya yang memang bisa menyentuh. Berikut 10 lagu Air supply yang saya koleksi di komputer saya, dan pada saat saya melakukan posting pun, "Where did the feeling go" menemani saya, yang sengaja saya putar melalui jaringan internet yakni di youtube. 

Guru dan Internet

Guru dan Internet  Tahukah anda tentang seorang guru? dan tahukah anda hubungan guru dengan internet ? ya jika belum tahu saya juga belum tahu :D, maka dari itu coba kita telusuri apasih hubungannya guru dan internet . Tapi dalam hal ini saya tidak akan menjelaskan siapa guru dan siapa internet namun hanya sebagian kecil penyambung lidah persamaan atau perbedaan antara guru dan Internet , yang akan saya bahas adalah bagaimana cara belajar yang baik, baik itu dengan guru atau dengan internet , jadi tidak ada halangan bagi seorang pelajar atau karyawan yang memang sudah tidak punya guru karena keterbatasan waktu, apabila anda orang yang termasuk dalam kategori orang yang sudah tidak punya guru karena keterbatasan waktu, mungkin artikel ini cocok untuk anda.  Internet