Tahukah kamu ternyata ada Rejeki yang jarang disyukuri, oleh manusia.
Anggota Tubuh
Pernahkah kalian berpikir sejenak saja tentang rejeki, apa yang ada dikepala kalian saat mendengar atau membaca kata rejeki? Uangkah? Rumahkah? Atau perhiasankah, atau segala sesuatu yang berbentuk barang dan berwujud? Ternyata sebagian dari kita salah besar dalam menafsirkan rejeki sudah sepatutnya kita bangun dan sadar bahwa apa yang ada dalam diri kita adalah rejeki. Nafas adalah rejeki, gatal adalah rejeki, ngantuk juga rejeki, begitu juga dengan anggota tubuh yang masih berfungsi adalah rejeki.
Kesehatan
Tahukah kamu, bahwa sehat itu mahal? Jika sudah tau, darimana datangnya kesehatan itu? Kamu kah yang ciptakan, atau orang lainkah yang membuatnya untuk kamu? Sudah saatnya kamu sadar dan membuka mata lebar-lebar, bahwa kesehatan yang dirasakan setiap saat adalah rejeki yang sering sekali kita lupakan bahkan terkadang secara tidak sadar kita menganggap kesehatan itu bukan salah satu rejeki, melainkan hal biasa yang sepatutnya ada pada diri manusia masing-masing.
Perasaan
Bersyukurlah jika sampai hari ini kita masih diberikan perasaan untuk merasa. Apakah ini juga termasuk rejeki? Sangat benar, ini termasuk dalam kategoru rejeki ya g jarang disyukuri oleh manusia. Dengan keagungannya (Allah) menciptakan sebuah perasaan dan menyimpannya pada diri manusia masing-masing, rasa apa yang dimaksud disini? Rasa senang, sedih, gembira, riang, cinta, kasih dan sayang itu adalah rejeki yang seharusnya setiap saat kita syukuri. Inget kan kalo jatuh cinta (kasmaran) kaya gimana rasanya? Mampukah manusia menciptakan perasaan itu? Cik atuh mikir!
Kenikmatan
Apalah arti mata tanpa penglihatannya, hidung tanpa penciumannya, telinga tanpa pendengarannya, kaki tanpa fungsinya, tangan tanpa fungsinya, kulit tanpa perasanya, jari tanpa fungsinya, kemudian saya menyebutnya dengan kesempurnaan Rejeki. Apakah kalian memiliki yang saya cantumkan? Jika memang iya, pernahkah kalian berpikir itu adalah rejeki yang mutlak disyukuri? Bagaimana dengan uang? Uang bukan rejeki, uang adalah alat tukar yang dapat ditukarkan untuk memenuhi kebutuhan baik lahir ataupun bathin, yang kemudian menimbulkan kenikmatan dan saya menyebutnya dengan rejeki.
kesimpulan
Jangan terlalu naif dalam menafsirkan uang adalah rejeki. Yang harus kamu tekadkan adalah tidak ada yang mampu mencukupkan rejekimu kecuali Allah kenapa harus berlomba mengumpulkan uang sementara rejeki yang ada tidak disyukuri, untuk apa uang banyak jika hanya akan membawamu kepada jurang kesengsaraan dunia dan akhirat, jika kamu berharta ingatlah bahwa pada hartamu ada hak orang lain, termasuk jompo dan anak yatim. Uang tidak akan menolongmu saat disiksa, tapi mampu meringankan bebanmu jika disodaqohkan. Uang bukan segalanya meskipun segalanya membutuhkan uang.
Comments
Post a Comment