Masa abu – abu adalah masa yang paling tidak bisa dilupakan, karenanya bebearpa musisi banyak menciptakan lagu tentangnya, salah satunya lagu fenomenal yang dinyanyikan oleh penyanyi kondang tanah air dengan judul kisah kasih di sekolah. Selain kenangan masa abu – abu juga akan menyisakan kerinduan dan penyesalan yang amat begitu dalam, seperti beberapa tahun setelah lulus sekolah rindu akan canda tawa dan kekonyolan yang terjadi di sekolah dan yang paling menyesal adalah selama sekolah tidak berprilaku layaknya seorang pelajar yang sedang menuntut ilmu, akhirnya setelah lulus sekolah pun hasilnya nihil. Ngomongin masalah sekolah, kali ini kita akan bahas mengenai tipe – tipe anak lulusan SMA / SMK yang selalu berbeda dari jaman ke jaman.
Tipe Tulang Punggung Keluarga
Baik laki – laki atau perempuan istilah ini tidak bisa dipilih kasihkan, keduanya dari jenis kelamin bisa menyandang gelar sebagai tulang punggung keluarga. Kenapa disebut Tulang punggung keluarga, karena hanya yang bersangkutanlah yang kesehariannya mencari nafkah untuk makan sekeluarga, seperti ayah, ibu, adik dan kakaknya, harusnya dengan kondisi seperti ini ada pengecualian kenapa dia menjadi seorang tulang punggung keluarga. Tidak mudah menjalani hidup bagi orang seperti ini, rintangan dan rintangan kerap banyak dijumpai, kendati demikian seberapa banyak obstacle yang menyapanya namun tak akan mampu untuk memukul mundur tipe anak seperti ini, sekalipun harus menangis ia lebih memilih menangis daripada mundur. Apakah kalian salah satunya? Jika demikian, semoga kelak hidupmu menjadi berkah selamanya.
Tipe Madesu (Masa Depan Suram)
Masa depan suram, bukanlah sesuatu yang dapat dibanggakan, apalagi diinginkan oleh orang tua, ini sangatlah jauh dengan apa yang diharapkan mereka (orang tua) terhadap anaknya. Anak yang disebut madesu ini memiliki ciri – ciri tersendiri loh, seperti: tidak memiliki cita – cita, tidak memiliki rasa kepo yang tinggi sehingga pengetahuannya segitu – gitu aja, tidak siap menghadapi hidup yang keras, begitu mengalami sedikit kesulitan langsung ngeluh dan cenderung putus asa, pemalas dan benar – benar menghabiskan waktunya hanya mengeluh dan mengeluh, berani mencoba hanya dengan syarat dan terkadang saat gagal enggan untuk mencba. Apakah kalian salah satunya? Jika demikian, selamat menikmati masa depan yang suram.
Tipe Kebelet Dewasa
Alasannya masuk akal, ingin membantu orang tua, tapi akal bulusnya ternyata Cuma pengen bilang ke yang lain kalo cantik itu mahal dan cantik itu perlu perawatan dan perawatan itu gak gratis. Pada akhirnya alasan yang sesungguhnya adalah tak ingin menjomblo dan sangat ingin memiliki pasangan, adapun rupa dan jenis pasangan yang ia inginkan tentunya semuanya variatif tapi yang jelas gak ada yang mau sama pasangan yang kurang menarik dipandang mata, terlebih ketika wanita itu merasa cantik dan mampu membiayai perawatannya sendiri, cowok dengan ekonomi ke bawah pun tidak akan berani mendekatinya.
Tipe belum dinyatakan lulus udah ke pelaminan duluan
Pelaminan memang selalu menghiasi setiap muda – mudi yang sedang menjalin hubungan asmara, baik anak putih abu – abu ataupun orang dewasa yang mengalami masa puber pertama kedua ketiga dan seterusnya. Alih – alih ingin menjadi pasangan sejoli terkadang ada saja yang rela menyerahkan memotong masa depan mereka dengan cintanya, dengan harapan dapat berbahagia mereka tinggalkan bangku pendidikan menuju bangku pelaminan, akhirnya pendidikannya tidak tuntas namun pengalaman asmaranya memang tuntas. Ada ada saja memang anak jaman kekinian, belum matang sudah bercinta! Jika kalian ada di yang seperti ini, semoga saja keluarga kalian diberkahi sekarang yak, jangan lupa kerja keras.
Tipe belum lulus udah beranak duluan
Dari beberapa tipe diatas, tipe inilah yang paling serem. Kebayang gak sih, anak sekolah entah dibangku biru putih atau abu – abu putih belakangan ini kerap terjadi di beberapa wilayah, ada anak sekolah yang melahirkan di sekolah entah itu di kelas, wc atau kamar mandi. Entah apa motif mereka sehingga berani melakukan hal – hal demikian tanpa pikir panjang dan masih di bangku sekolah. Apakah mereka keranjingan? Atau mereka kesurupan? Eh sama aja ya, atau mereka sengaja melakukannya dengan suka rela tanpa paksaan? Lalu apa motif mereka? Sampai hari ini korban bertambah tapi motifnya belum diketahui.
Kesimpulan
All in all, setiap hidup manusia pastinya memiliki jalan yang berbeda, tak peduli senang atau susah, bahagia atau sedih, mulus atau penuh rintangan, semua pasti akan dipertanggung jawabkan oleh masing – masing yang menjalaninya, yang kita perlu lakukan adalah mengingat seberapa banyak kesalahan dan keburukan yang ada pada diri kita kemudian kita kurangi dan kita hapuskan untuk perbaikan di masa mendatang, bukan hanya untuk kita tapi juga untuk anak cucu kita.
Comments
Post a Comment